Jose Mourinho, Marcus Rashford & Romelu Lukaku Eksploitasi Kelemahan Liverpool

By Admin


nusakini.com - Manchester - Lini depan Liverpool yang diisi trio berbahaya pada diri Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane begitu diagung-agungkan ketika mereka bertandang ke Old Trafford pada Sabtu (10/3). Namun pertandingan semalam adalah soal Marcus Rashford dan Romelu Lukaku yang menghadirkan ancaman sesungguhnya sebagaimana taktik Jose Mourinho berfungsi baik melawan tim arahan Jurgen Klopp, yang dipaksa takluk 2-1 dalam lanjutan Liga Primer matchday ke-30.

Setelah melalui sejumlah awalan buruk yang memaksa mereka berjuang untuk mendulang comeback di beberapa partai terakhir, performa Setan Merah di menit-menit pembuka melawan The Reds sukses memberi dampak buat armada Klopp. Jika Rashford adalah pahlawan di partai semalam, kemudian Lukaku bisa dibilang sebagai jantung permainan dari performa mengesankan tuan rumah.

Rashford mencetak gol pembuka setelah memanfaatkan sundulan Lukaku – yang sukses melompati Dejan Lovren – menyambut tendangan gawang David de Gea. Dengan banyaknya pekerjaan yang masih harus dilakukan, pemain asal Inggris itu mengeluarkan skill-nya untuk mengelabuhi Trent Alexander-Arnold dan melepaskan sepakan ke pojok guna memperdaya Loris Karius.

Gol keduanya pun tidak jauh beda dengan yang pertama. Lagi-lagi, Lukaku mengalahkan Lovren dalam duel udara, dan meski umpan awal Juan Mata bisa diblok oleh lini belakang lawan, Rashford bereaksi cepat untuk menyongsong bola sekaligus mengalahkan Karius untuk kali kedua.

Pertandingan semalam merupakan penampilan pertama Rashford sebagai starter sejak Boxing Day, dan itu menjadi brace pertamanya di Liga Primer sejak mencatatkan debut di kompetisi ini melawan Arsenal pada Februari 2016. Terlepas itu, yang juga patut disorot adalah Lukaku, mengingat penyerang asal Belgia itu terus menunjukkan peningkatan dalam aspek permainannya.

Lini depan United yang begitu efektif sangat berbeda dengan apa yang ditunjukkan Liverpool. Seringkali serangan mereka mogok sebelum trisula maut seperti Salah, Firmino dan Mane bisa terlibat dalam permainan.

Liverpool sejatinya punya peluang untuk menyamakan skor sebelum United mencetak gol keduanya lewat Rashford, tapi upaya Virgil van Dijk hanya mengenai bahu setelah sebelumnya ia diganggu oleh Nemanja Matic.

Dan setelah meimpin dua bola, United menganggap pertandingan ini adalah soal mempertahankan keunggulan sedangkan Liverpool punya tugas untuk membongkar pertahanan lawan. Kondisi itu sudah seperti ‘default’ buat tim arahan Mourinho ketika memimpin, dan jika ia meminta timnya untuk menyerang, duo gelandang Matic dan Scott McTominay diperintahkan untuk tidak jauh-jauh dari lini belakang, karena mereka punya peran untuk membuat pertahanan timnya ketat.

Adapun kesalahan sendiri yang berasal dari Eric Bailly menjadi satu-satunya keuntungan buat Liverpool di pertandingan semalam sehingga mereka bisa memperkecil ketertinggalan.

Tak lama setelah itu, Rashford lantas ditarik keluar dengan posisinya digantikan oleh Marouane Fellaini. Strategi itu menjadi indikasi jelas bahwa Mourinho ingin menguatkan lini tengah timnya dan membuat pertahanan mereka semakin sulit ditembus.

Pertandingan ini memang bukanlah yang terbaik dari kedua kubu dan tidak begitu berpengaruh terhadap mereka. Tak ada satu pun dari keduanya yang akan menjuarai liga musim ini atau terancam gagal ke Liga Champions musim depan.

Meski begitu, kemenangan ini menunjukkan bahwa barisan depan efektif dan lini belakang yang ketat dari Mourinho sukses mengungguli daya ledak armada Klopp yang melempem di belakang. (fft/om)